How
about love and friends
Created by NITA NUR YUTDIANA
Liku-Liku
Asmara antara 1 pria dengan 2 wanita yang saling mempunyai rasa melebihi
sahabat diantaranya. Drian Pratama yang akrab dipanggil Drey merupakan
mahasiswa fakultas ilmu hukum UNJ, sosok lelaki yang memiliki hati dingin
berhadapan dengan 2 wanita anggun Mahasiswi fakultas iptek UNJ. Mereka sudah
menjadi sahabat karib semenjak ayah dan ibu mereka menjadi korban kerusuhan
UNSAKTI beberapa tahun silam. Ketiga remaja ini, hidup dan besar dengan
perjuangan mereka yang mungkin tak semudah kita berkata,...
--<>--
Suara kemacetan Jakarta yang tak asing
lagi didengar tiap jam pulang kerja, Senja. Langit Jakarta yang bertabur
bintang tak lengkap jika tak disuguhi dengan jejalan kendaraan umum atau
pribadi para penghuni Ibukota tersebut. Gerumunan kendaraan saling berebut
posisi untuk mendapatkan jalan cepat menuju tempat tujuannya. Begitu pula
dengan Riska yang setiap jam pulang kampus ia slalu stay di halte Busway
TransJakarta. Berdesekan, berjejalan, saling dorong tak membuatnya hengkang
untuk tak menaiki Angkutan Umum Pemprov DKI Jakarta tersebut.
“Maaf mbak, numpang tanya. Kalau mau ke
Pasar Senen lewat mana ya?” ucap wanita separuh baya.
“Oh, ibuk tinggal ambil Busway tujuan
pasar senin saja. Nanti trurun di halte dekat Pasar Senen.”Jawab Icha lembut
Suara
klakson mobil dan kendaraan lain menemani Icha duduk sembari menunggu busway
tujuan rumahnya. 7 Menit berlalu,...
“Dimohon Persiapan diri untuk para
penumpang tujuan Rangkas Bitung” suara petugas halte busway.
Karena Icha menggunakan headphone,
jadinya ia tak mendengar informasi tersebut. Bukannya segera bersiap tapi ia
tetap saja duduk diam menikmati lantunan musik jazz yang keluar dari headphone
warna biru kesukaanya itu. Busway 2 gerbong itu sudah datang, dengan sigap ia
langsung masuk ke bus transjakarta tsb. Aneh bin lucu, itu bisa dikatakan untuk
seorang Icha. Kesannya yang acuh tak acuh tak membuat dirinya salah tingkah. Ia
sudah tau tepat jam kedatangan busway langganannya itu. Mungkin karen lebih
dari 2 tahun ia slalu setia menaiki angkutan umum. Alasan kenapa ia memilih
angkutan umum, karen ongkosnya yang relatif irit dan waktunya yang efisien buat
bolakbalik rumah sama kampus. Cewek kelahiran Jakarta 21 Mei 1992 itu gak
pernah ngeluh masalah transportasi, ia udah menganggap syukur karna ia bisa
naik buasway tanpa perlu berdesakan membiak kemacetan ibukota.
“Assalamualaikum,” salam Icha
“Icha pulang nih, Tante masaka apa? Icha
udah laper banget, nih cacingnya udah pada bentrokan.” Teriak Icha sambil menggoda Tante Dira.
Tante Dira yang sedang didapur
mempersiapkan makan malam membalas teriakan Dira dengan gurauan, “Tante gak
masak, kamu jajan keluar aja ya,” Ucap iseng tante Dira.
“Ah, Tante..., “sahutnya
Dengan tangan yang penuh membawa piring
berisikan menu makan malam itu, Tante Dira keluar dari Dapur sambil tertawa
mengenjek Icha yang sudah lesu karna seharian ia belum makan, bahkan ia hanya
sempat sarapan roti tadi pagi.
“yeeyy, tante sukanya bohong ah sama
Icha. Bikin nih perut makin keroncongan aja.” Gumam Icha sambil meletakkan tas dan buku bawaannya diatas meja
kamarnya.
Tante Dira adalah satu-satunya keluarga
Icha yang berada diKota itu. Kedua orangtuanya meninggalkannya ketika ia duduk
dibangku Sekolah Dasar. Waktu itu Icha tak tau apa yang sebenarnya terjadi,
yang ia ingat hanya sosok lelaki besar yang menyeret paksa ibunya dan ia keluar
rumah. Kemuadian ayah Icha mengelak dan ia tertembak, Ibu Icha pun terkena
lemparan kayu yang membuatnya tak sadar hingga 2 minggu dan akhirnya Ia harus
menerima kenyataan bahwa Icha harus merelakan kedua orangtuanya.
Tok..Tok.. Eh, itu Om dateng. Tolong
bukain pintunya Icha,” suruh Tante Dira.
“Wih, Om udah pulang jam segini, gak
lembur om?” tanya Icha.
“Hari ini om pulang cepat karna kerjaan
udah slesai, dan ini om bawa kue dari Bos tadi,” Jawab Om Roy sambil menenteng 2 kantong kue.
Om Roy dan Tante Dira ialah orangtua yang
sudah merawat Icha semenjak aku ditinggal oleh kedua orangtuanya. Mereka sangat
sayang kepada Icha, Icha sudah mereka anggap sebagai anak sendiri.
“Mas sini makan dulu,”ajak Tante Dira pada Suaminya
“Icha gimana tes kamu hari ini?
Lancarkan? Dosennya killer gak?” kepo sang tante. “Hehe, alhamdulillah
Lancar. Dosennya cowok sih, tapi gak killer ganteng malahan. Masih muda pula
tante J,”jawab Icha sambil memegang sendok berisi
sesuap nasi dengan lauk ikan kesukaannya.
Suasana makan malah keluarga kecil yang
sederhana namun terkesan mewah karena ini jarang sekali. Biasanya Om Roy pulang
malam saat Icha sudah tertidur lelap.
Seperti biasa, Jika makan sudah selesai.
Icha bergegas membereskan meja makan dan menuju dapur untuk mencuci piring.
Bukan hal yang tabu untuk Icha. Karena sejak kecil Icha sudah diajari untuk
mandiri oleh almarhum orangtuanya. Tante Dira dan Om Roy memang sudah hampir 5
tahun menikah tetapi mereka belum memiliki anak. Karena kesibukan Om Roy pada
pekerjaannya sebagai Manager Perusahaan Jasa Wilayah Tebet.
--<>--
“Drey,.. Bangun, ini sudah jam berapa.
Bukannya kamu ada tes hari ini?” Teriak Oma Yun.
“Tumben sekali Drey kamu baru bangun?
Biasnya kamu sudah bangun subuh2? “ Gumam heran Oma Yun.
Tak seperti biasanya, Drey yang disiplin
bangun pagi2 tapi kini ia telat bangun. Padahal hari itu Drey ada Tes wawancara
laporan semt 4. Dengan berburu-buru Drey lalu mengambil handuk dan memasuki
kamar mandi disamping dapur. Oma Yun, Oma Drey yang telah merawatnya semenjak
Ia bayi hingga dewasa ini menggelengkan kepala. Ia heran, tak bisanya Cucunya
itu bangun terlambat. Mungkin ia terlalu lelah karna semalaman lembur mengerjakan
laporan Tugas Akhir Semt 4
“Drey, jangan lupa bekal sarapannya. Oma
letakkan dimeja kamarmu,” ujar sang Oma.
“Iya Oma. Ohya nanti Drey agak pulang
terlambat karena nanti Drey harus observasi Sistem Hukum dasar daerah
terbelakang. Mungkin agak malam oma, “teriak Drey sambil mengikat tali
sepatunya.
Dengan terburu2, drey mengambil bukunya
dan bersegera pamit untuk pergi ke Kampus. Tak sadar, motor Drey masih
dibengkel karena kemarin Drey sempat terjatuh ketika pulang kuliah. Tanpa fikir
panjang Drey mengambil sepeda semasanya SMA, karena tak ada cara lain. Jika ia
harus menaiki angkutan umum, waktunya tentu tak akan cukup.
“Tuhan, semoga saja gerbangnya belum
ditutup. Aku tak ingin tesku hari ini gagal dan aku harus mengulangnya tahun
depan.” Gumam Drey dalam batin.
Karena lamunanya ditengah jalan Ibukota,
tak sengaja ia mencipratkan air kubangan pada pejalan kaki disisi kiri jalan.
“Hey, kalau naik sepeda hati-hati dong.
Liat gak sih kalau ada orang.” Teriak kesal wanita berkacama dengan
rambut panjang ikalnya.
Dengan segera, Drey berbalik arah menuju
perempuan yang tak sengaja terkena air cipratan tsb.
“Maaf mbak, saya tidak sengaja. Saya
keburu-buru untuk pergi kekampus.” Kata Drey sambil menundukkan kepalanya.
“Drey?,” tanya perempuan
sambil menatap Drey heran.
Perlahan
Drey mengangkat wajahnya dan melihat perempuan tsb, Dan ternyata dia adalah
Soffi. “Drey, kamu mau kemana? Sepertinya kamu teburu-buru sekali?,” tanya
Soffi
“Maaf
sof, aku mau kekampus. Hari ini ada tes wawancara laporan, dan aku harus segera
kekampus.” Jawab Drey dengan nafas terengah-engah.
“Drey,
kemana motor kamu? Tumben kamu pergi kekampus naik sepeda?,” tanya Soffi.
“Motorku
masih dibengkel, dan aku haru segera pergi kekampus. Karena gak ada cara lain
makannya aku pakek sepeda ini.” Jawab Drey
“Yasudah
sana, nanti kamu kena marah sama Dosen kamu loh,”ujar Soffi menyuruh Drey
untuk bersegera pergi kekampusnya.
“Tapi
sebelumnya maaf Sof, baju kamu jadi kotor.” Pinta maaf Drey pada Soffi.
“Iya gapapa, hati-hati ya J,” ucap Soffi sambil mengibas-ibas
pakaiannya yang kotor terkena air kubangan sisa hujan semalam.
Soffi
dan Drey sudah lama mengenal saat keduanya ada pada satu kompleks perumahan
diujung kota Jakarta. Ia sudah bersahabat lama dan masih bertaha hingga saat
ini. Keduanya merasa lebih dekat karena mereka berada pada satu kampus yang
sama. Meskipun sekarang Drey tak tinggal di perumahan tsb tapi tak putus
hubungan diantara keduanya.
,..Kualitas
persahabatan tak diukur dari kapan memulai dan sampai kapan itu terjalin. Semua
bisa terjaga karena suatu pengertian antara mereka yang menjalankannya, saling
mempercayai dan jujur meskipun tak semua kejujuran berbuah manis. Tetap saja,
hal baik yang terjalin akan lebih awet dibanding hal buruk yang sengaja
ditutupi untuk mencari kebaikan oranglain,..
...
“Drey silahkan maju kedepan ,” panggil Pak Darsono (Dosen FKIP Hukum)
“Silahkan mulai, presentasikan tugas
kemarin laula saya akan memberi beberapa pertanyaan untukmu,” ujarnya lagi
Pak
Darsono, guru killer satu kampus itu kalau menurut Drey. Setiap kali ada tugas
dari beliau entah tugas Umum atau Mandiri pasti ada saja hambatan untuk Drey
mengerjakannya. Mungkin karena Drey sudah mengjudges Dosennya seperti itu jadi
apapun yang dilakukan Drey pasti ada halangrintangnya.
“Baik
pak, “ jawab Drey dan Ia memulai mempresentasikan tugas yang semalam ia
lembur. Hasilnya mungkin cukup lumayan memuaskan karena Drey sudah
mempersiapkan tuga situ seminggu yang lalu. Ia berusaha mengubah pandangannya
bahwa tugas dari Pak Dar itu mudah.
20 Menit berlalu,..
“Drey,
hasil presentasi kamu hari ini cukup memuaskan. Dan ini tugas observasi kamu
yang harus kamu selesaikan 2 minggu kedepan. Tidak ada perpanjangan waktu, tapi
saya fikir kamu bisa mnegerjakan hal semudah itu dalam waktu singkat,” kata
Dosen Killer tsb.
“Iya Pak, Terimakasih sebelumnya. Saya
usahakan untuk segera menyelesaikan tugas ini,” jawabnya dengan sedikit menghela nafas. Drey masih belum yakin
jika ia bisa menuntaskan tugas itu hanya dalam waktu sesingkat itu. Meski kata
Pak Dar aku bisa tapi aku harus membagi waktu dengan tugas lainnya.
Semester ini bisa jadi semester yang
cukup melelahkan baginya. Drey harus melakukan Praktek Magang bulan depan
sekaligus tugas lain yang masih menumpuk.
“Huft, Dosennya bener-bener gabisa
toleransi sama muridnya. Ngira-ngira aja deh kalau ngasih tugas. Masak segini
banyak suruh nyelesaian waktu 2 minggu.” Gumamnya lirih
sambil berjalan membuka buku dipinggir taman kampus.
Gubrak,.. tong sampah yang tak bersalah
pun ditabraknya. “haha...Hey Drey, kau ini kenapa? Kenapa kau bisa sampai
menabrak tong sampah? Kurang kerjaan kau ini,” ejek teman-temannya yang
sedang duduk di samping jalan sepetak taman kampus.
Kelakuan Drey memang kadang aneh, hanya
masalah tugas saja rasanya itu ia seperti kehilangan semangat hidup. Karena ia
tipe orang yang tak pernah menyepelekan apapun tugas kampusnya. Semua ia
fikirkan dengan matang-matang.
“Doorrr,..” kaget Icha
“Ciye yang lagi seneng, habis diwawancara
sama Dosen kesayangan :p haha,”
Drey sempat terkejut sama Icha yang tiba-tiba
nongol dihadapannya,”apasih lu Ca, sejak kapan Pak Dar jadi dosen kesayangan?
:3,” jelasnya dengan nada sedikit nyolot.
“Semenjak
kamu jadi mahasiswa ipk tertinggi dikelasnya,” ujar Icha sambil meledek
Drey.
Suasana
siang yang cerah dilengkapi dengan jajaran pohon yang menari dengan gemulainya.
Icha dan Drey nampaknya hanyut dalam suasana keceriaan, kedatangan Icha
menciptakan senyum dilekik pipi Drey. Layaknya 2 sejoli yang sedang asyik
berduaan ditaman.
“Icha...??
J nanti aku tunggu kamu diRestoran biasanya ya? “sapa lelaki
berparas tampan dengan penampilan keren. Dia itu pacar Icha, mereka lumayan
lama berhubungan. Icha memang perempuan yang cantik dan lucu. Maka tak heran
jika dia banyak yang naksir. Tapi dia lebih memilih Gansa sebagai teman
hatinya.
“eh,
tapi nanti aku buru2 buat anterin tanteku ke Mall. Gimana kalau besok aja? “
sanggahnya dengan ekspresi muka cemberut tapi lucu.
“yaudah,
lain kali kalau emang sama-sama gak sibuk kita jalan ya J,” balas Gansa dengan nada lembut. “ kalau begitu aku duluan ya,” pamit Gansa dengan mencium kening Icha. Sikap perhatian Gansa ke
Icha ini memang bukan yang pertama kalinya, sudah hampir satu tahun mereka
menjalih hubungan, dan tak ada msalah serius yang menganggu jalinan kasih
mereka berdua. Wah,.. bikin ngiri aja :3
Hari mulai menyembuntuikan terangnya, dan itu
saat dimana Icha harus pulang. Ketika Icha berjalan menuju halte langganan
tempat ia mengantri busway disitu ia melihat laki-laki mirip Gansa yang duduk
dengan perempuan dan entah siapa.
“Apa
mungkin itu Gansa, tapi dengan siapa ia direstoran itu?,”gumamnya dalam
renungan. Kemudian ia melanjutkan langkah kaki dan duduk menunggu busway
jemputannya itu datang. Tak lama busway itu tibadan ia bergegas masuk, didalam busway
Icha kembali memikirkan apakah pria tadi itu Gansa, lalu perempuan tadi itu
siapa? Pertanyaan yang terus menghantui Icha hingga ia lupa bahwa halte dekat
rumahnya sudah terlewati dan ia terpaksa harus turun dihalte berikutnya.
“Ah,
aku harus jalan kaki malam2 begini. Kenapa aku juga bisa kelewatan sih,” gerutu
Icha dalam langkah kakinya menuju rumah, yang nampaknya ia akan melalui rumah
Gansa.
Secara tak sengaja Icha bertemu dengan Soffi
didekat rumah Gansa,”Hay Icha kenapa kamu berjalan sendirian? Kamu habisa
darimana ca?,” sapa Soffi yang melihat Icha jalan sendirian seperti orang
hilang dipetang itu.
Icha yang tadinya jalan tanpa pandangan pasti
terbangun dari lamunannya itu,”Emt, Eh Soffi iya ada apa? Kamu ko bisa disini?,”tanya balik Ichapada Soffi.
“Loh
ko malah balik nanya? Aku tadi habis nyelesaian tugas Grafis Ilmiah. Kamu
tumben jam segini keluar sendirian?,” jawab Soffi sambil terheran dengan
sifat aneh Icha.
“
Gak ko, aku tadi kelewatan halte bus. Harusnya aku turun Dikoridor 4 malah jadi
dihalte itu (telunjuknya mengarah pada halte yang tepat berada di lokasi dekat
perumahan Gansa “ jawab Icha.
--<>--
...,Mentari pagi sudah menampakkan senyumnya
dan itu pertanda awal keceriaan baru akan menghiasi kegelisahan semalam dan
megubahnya menjadi keberkahan,..
“Pagi pak, maaf pak menganggu bapak
pagi2. Saya hanya ingin mengantarkan tugas Akhir saya pak,” ucap Soffi pada Dosennya tsb
“Iya silahkan masuk, letakkan saja diatas
meja nanti jika sudah selesai akan saya kabari bagaimana hasilnya,” jawab Dosen keren namun usianya sudah seperti kakeknya
Dilobi kampus, Drey dan Icha asyik mengobrol.
Mereka masuk siang tapi mereka sengaja datang untuk berkumpul dengan
sahabatnya. Lalu Soffi datang dan mereka bertiga mengobrol dengan dilengkapi
kue kecil dan camilan khas mereka bertiga. Mereka saling curhat tentang
kegiatan kampus. Dan saling ejek-ejekan saat cerita tentang pacar. Karena
diantara mereka bertiga yang gak punya pacar itu Soffi.
Drey
punya pacar dan pacarnya berada dikampus lain luar Jakarta jadi ia hanya bisa
komunikasi lewat seluler dan jika bertemu mungkin hanya 3 bulan sekali.
“Sof,
kamu cari cowok dong. Biar kamu kemana2 gak sendirian,” tanya iseng Drey.
“Ah, kalian ini paling jago kalau suruh
memojokkan aku. Aku tuh sudah punya target tapi sayangnya ia temen dekat jadi
aku gaberani buat bertindak lebih jauh,” curhat Soffi pada
kedua temannya itu.
“ besok kan 2 minggu lagi libur semester,
kita muncak yuk,” celetuk Icha ditengah gurauan mereka.
“wah ide keren tuh, kayaknya bakalan
seru. Gimana Soffi? Ayolah ikut J,” ujar Drey
“ yaelah kalian enak sama pacar kalian,
nah aku trus sama siapa?,” jawab gurau si Soffi sambil mengunyah
permen karet (camilan kesukaannya)
Curhatan mereka akhirnya menjurus pada tujuan
mereka untuk berlibur pada liburan akhir semester minggu depan. Mereka
berencana akan melakukan liburan di Bogor selama 3 hari. Hal yang cukup
menarik, karena mungkin itu yang bisa menjadi salah satu penguat kesolitan
mereka dalam bersahabat.
2 minggu berlalu dan Liburan akhir semester
tlah didepan mata,.. biasanya perempuan itu suka ribut kalau mau bepergian.
Tapi kali ini kedua perempuan itu sama sekali gk ribet.
“Icha
buruan,... itu sudah ditunggu Drey sama temen2nya,” teriak Tante Icha yang
sibuk meyiapakan bekal makanan untuk Icha dan teman2nya.
Icha
dengan sigap lalu berlari dan mencium tangan tantenya lalu bergegas menuju
mobil yang akan mereka tumpangi.”Icha hati-hati ya, kalau ada apa2 kabarin
tante,” pesan singkat tante pada Icha.
“Iya
siap Tante, Icha pamit dulu ya. Assalamualaikum,” jawabnya
Perjalanan ke Puncak memang cukup lama, Dimobil
itu mereka sudah didampingi dengan pemandu wisata Namanya Pak Iyok. Drey
ternyata mengajak pacarnya yang jarang ketemu.
“Hay
Rin, kamu juga ikutan?,” sapa Icha pada pacar Drey tersebut.
Perempuan berjilbab dengan paras manisnya itu
menunjukkan senyumnya pada Icha,” Iya Icha, kemarin Drey kasih kabar dan
kebetulan lagi luang jadi aku ikut kalian deh,” jawab Ririn kekasih Drey yang
sudah hampir 2,5 Tahun berpacaran.
“Ciye,
bu Dosen diem aja nih. Kenapa Bu? Ko bete? Kan kita mau liburan J,” celoteh Icha pada Soffi sahabatnya itu
yang duduk didepan dekat Pak Iyok.
“Apaan
sih lo ca, lagi menikmati suasana nih,” sahut Soffi
“Oh kirain lagi ngegalau gara2 gak ada
pasangan,” celetuk iseng Drey. “Yee, ya enggaklah. Yang penting happy. Kan
belum tentu punya pacar kayak kalian bisa bahagia :p,” ujarnya
Nampaknya lamanya perjalanan ke puncak membuat
mereka berlima tertidur pulas. Hanya ada suara mesin mobil yang mulai panas.
Hari kian gelap, sebentar lagi puncak akan terlampaui. Tapi harus sabar memang
perjalanan ke puncak membutuhkan waktu yang lama karen kepadatan warga yang
berbondong-bondong untuk berlibur ke puncak.
five hours later,..
Udara dingin puncak mulai terasa, Gansa
terbangun dan membenahkan posisi tidur Icha yang sembrawut. Lalu iya duduk
memandangi indahnya suasana di kota Bogor tersebut.
“Pak
masih lama ya sampainya?,”tanya Gansa pada Pak Iyok yang masih betah duduk
menyetir mobil Range Rover tsb.
“Mungkin 15 menit lagi kita sampai dek,” jawab Pak Iyok
...
Sesampainya
diPenginapan,..
Mereka membereskan kamar mereka masing2. Icha
tidur dengan Ririn dan soffi sedangkan kamar yang berjarak 20 meter dari kamar
mereka ditempati oleh Drey dan Gansa.
Liburan mereka tak lengkap jika tak jalan2
keliling kota bogor. Malam itu Gansa mengajak Icha keluar ditaman dan yang
paling romantisnya Gansa menyanyikan lagu untuk Icha. Mereka berdua larut dalam
keindahan malam dikota itu. Sedangkan pasangan kedua yaitu Drey dan Rin
nampaknya gak terlalu bisa romatis kayak Icha sama Gansa. Rin sibuk dengan
bukubacaannya sedangkan Drey sibuk ngobrol sama Soffi.
“Drey, pacarnya sendirian tuh. Temenin
sana kasian tau :p,” usil Icha pada Drey
Drey yang terlalu asik mengobrol dengan Soffi
tak terlalu menghiraukan celotehan Icha. Ia malah makin asyik saja ngobrol
dengan Soffi. Malam yang cukup cerah dikota itu nampaknya tak secerah hati Rin.
Ia menaruh muka asam pada Soffi, ia memilih tidur duluan dimalam itu.
“Sof, udaranya enak ya. Gak kayak dikota.
Behh parah dah, banyak polusinya,” ujar Drey
“Iya Drey, rasanya semua penat tuh ilang.
Gak kefikiran tugas kuliah,” jawab Soffi
Ptok,..Ptok,...kkuukuuuruuyuuukk
Suara cempreng ayam mulai mengusik pagi mereka.
Rin yang sudah bangun duluan, dengan sibuk mempersiapkan sarapan untuk mereka
berlima. Kemuadian disusul dengan Drey,
”Selamat pagi Cinta J,” salam hangat Drey untuk sang pacar.
Tapi nampaknya Rin tak menjawab salam Drey
tersebut. Mungkin karna ia tak mendengar atau memang ia masih marah dengan Drey
karena kejadian semalam. Mungkin sih,...Jadi remaja itu emang susah dijalani :D
Tanpa pamit, Drey langsung meninggalkan Rin dan
naik untuk membangunkan teman2nya yang masih terlelap tidur. Dan mereka menikmati
sarapan bersama-sama. Menunya sih cuman roti lapis bakar tapi nampaknya mereka
tetap menikmati itu semua. Yang paling penting kebersamaan masih kental
diantara mereka.
“Hari pertama nih, ada yang punya ide
buat hangout?,” celetuk Icha disela2 sarapan
“Aku punya usul, gimana kalau kita ke
SariAter aja. Yah lumayan jauh tapi sekalian kita mendekatkan diri dengan
budaya leluhur kita,” usul Soffi yang duduk berdampingan
dengan Rin.
“Kalian pergi aja ya, aku gak ikut. Aku
jaga rumah aja soalnya aku mau nyelesain tugas kuliah,” ucap Rin
“Loh kok gitu sih Rin, gak seru dong.
Ayolah ikut aja, kita kan kesini tujuannya buat refresing. Gausah mikir tugas
kuliah dulu lah,” bujuk Icha
Akhirnya Rin memutuskan untuk ikut dan mereka
pergi bersama, disepenjang perjalanan Rinsibuk dengan gadgetnya sedang Drey
diam saja. Apa yang sebenarnya terjadi pada mereka? Apa mungkin mereka
berantem? Tapi karena apa? Bukannya kemarin mereka akur2 aja.
Pertanyaan itu muncul dibenak Soffi, ia merasa
ada yang berbeda denga Drey dan Rin.
”Apa mungkin Rin marah denganku karena
kejadian semalam?,” gumam Soffi dalam hati.
Cinta itu memang sulit ditebak, tapi biarlah
2 inasan itu yang selesaikan apa yang sedang terjadi pada mereka. Mungkin itu
adalah salah satu cara merekamendewasakan diri. Bisa jadi itu yang terbaik
untuk mereka,..
Seharian mereka hangout dikota itu, tapi tetap
saja muka asam Rin ke Drey masih saja sama. Hemtt,.. Padahal satu pasangan
laiinya yaitu Icha dan Gansa nampak makin romantis aja dan itu berbalik dengan
apa yang terjadi pada Drey dan pasangannya itu.
“Cha, aku mau crita sebentar dong,” ucap Soffi
“Iya sini Sof, duduk sama aku. Mau crita
apa emangnya?,” tanya Icha
Soffi bercerita tentang rasa bersalahnya dengan
Rin, karena kejadian semalam. Ia mengira bahwa Rin marah karenanya, ketika di
tempat wisata tadi Rin juga nampak menghindar dari Soffi.
“Cha, kayaknya Rin ngambek sama Drey
karena aku deh. Soalnya sikap dia ke aku juga agak beda,” kata Soffi
“Loh kenapa Rin musti cemburu sama kamu,
bukannya ia tau kalau kita bertiga udah lama temenan. Jadi harusnya ia lebih
paham dong kalau emang kamu jauh lebih deket sama Drey,” ujar Icha
Lagi seriusnya mereka mengobrol, ada aja
kelakuan si Drey. Ia ngagetin Icah dan disaat Icha lagi megang secangkir teh.
Alhasil tehnya jatuh dan pecahan gelasnya kena kaki Soffi. Sigapnya, si Drey
langsung ambil kain dileher Icha (slayer) buat nutup luka Soffi.
“Sof, kamu gapap kan? Maaf ya, aku bener2
gak sengaja loh. Tadi tuh niatnya pengen bikin kaget nih anak. Eh malah jadi
kayak gini,” ucap maaf Drey pada Soffi
Dan karena mendengar keributan diluar, Rin
keluar kamar dan tepat saat Drey mengobati luka Soffi. Pas deh,..tambah marah
jadinya :o
“Drey, itu Rin kenapa? Kok dia akhir2 ini
agak beda?,”tanya Soffi
“Gatau Sof, aku sendiri aja juga bingung
ngadepin dia yang kayak gitu. Tapi biarin deh, aku udah coba tanya sama dia kok
tapi dianya gk ngerespon yaudah dong. Berarti bukan salah aku,” jawab Drey
“Jangan gitu dong, kamu musti ngomong
baik2 sama dia. Tanya kenapa dia kayak gitu, jangan bikin dia makin marah ke
kamu. Lagian kalian kan jarang ketemu, mungkin itu alasan kenapa dia jadi kayak
gitu,” ucapIcha yang seolah nasehatin Drey
Four
days later,..
Gak kerasa mereka udah semingu diBogor. Karena
keburu sama tugas kuliah, mereka gamau mengulur waktu dan langsung move dari
sana. Terus beraktifitas lagi dikampus.
Pagi hari dikampus,” Hay Drey,” sapa
Icha sambil membawa 2 tas tenteng berisi laptop dan buku kuliah.
“Widih, udah kayak Dosen aja lu Cha.
Banyak banget tuh buku, mau dijual ato gimana,” jawab Drey sambil menggoda Icha
“Ih, apaan sih. Ini tuh buat ntar
presentasi sama Pak Ode (Dosen FKIP Sains UNJ),” tegas Icha
“Oh ya, gimana Rin. Udah baikan belum,” tanya Icha ke Drey
Dengan muka yang agak sedikit gak meyakinkan
Drey menjawab pertanyaan Icha sambil ngeliat muka Icha secara tegang. Spontan
itu bikin fikiran Icha kemana2, hatinya dag dig dug. Pandangannya yang gak
kayak biasanya buat dian hampir ngefly,
“Heh, kamu ngapain ngeliatin aku kayak
gitu. Ayo jawab, malah bengong,” kaget Icha
“Aku single Cha, kemaren kita mutusin
buat sendiri2 dulu,” jawab Drey
“Whaatt? :o apaa,,. Kamu putus. Duh
pukpuk ya boss :D,” Ucap Icha dengan nada mengejek
Mungkin berakhirnya hungan Drey ini jauh lebih
baik, soalnya mereka juga LDR. Yang dimana katanya kalau LDR itu pasti gak
langgeng kalau gak ada kepercayaan antara satu sama lain.
Putusnya hubungan Drey itu alah membuat Soffi
dan ia makin dekat. Udah kayak orang kasmaran, tiap mereka ketemu rasanya adem
banget. Duh bikin ngiri deh,.. tapi gak mungkin kalau misal merek akan jadi
lebih dari sahabat. Gaperlu mereka pacaran, cukup jadi sahabat aja mereka udah
deket banget malah lebih dari orang pacaran.
Hampir seminggu mereka gak ketemu, dan itu
gara2 ada tugas awal semester yang banyaknya gak karuan. Paling mereka ketemu
cuman ngobrol bentar trus sibuk masing2 lagi.
“Cha, hangout yuk. Nih otak butuh sela
buat mikir,” ujar Drey melalui pesan singkat handphone
genggamnya
“Bentar Drey, aku masih banyak tugas nih.
Kamu ajak Soffi aja. Kemaren dia udah slesai tes tuh. Dia kan anak paling encer
otaknya. Jadi tugas sebanyak apapun, pasti bakalan kelar sama dia,” jelas Icha
“Tapi gak seru kalau cuman kita berdua
aja, kan biasanya kita bertiga,” kata Drey
Rencana Drey nampaknya tak disetujui oleh Icha,
lalu ia mengajak Soffi dan ternyata ia ada waktu luang. Mereka pergi bersama
kesebuah tempat hiburan. Karena Soffi suka banget sama pasar malem, Drey ajak
Soffi ke pasar malem kawasan Jaksel.
“Udah lama ya Drey, kita gak kesini.
Padahal dulu waktu masih SD kita sering banget ya kepasar malem,” ucap Soffi
“Iya, gak banyak yang berubah dari susana
malam disini. Masih banyak pengunjungnya, malah sekarang lebih banyak wahana
buat seru2an J,” jawab Drey
Mereka berdua udah kayak orang pacaran aja,
sampai2 tukang jualan gulali bilang,” Mas, Gulali manis. Buat pacarnya tuh
biar tambah manis,” celetuk Tukang jualan Gulali itu pada mereka saat
seketika melintas didepan gerobak dagangannya.
Muka mereka nampaknya gabisa nahan rasa pengen
ketawa plus rasa agak sedikit gimana gitu. Padahal mereka cuman temen tapi
orang lain ngiranya mereka pacaran, emang mereka cocok banget gitu ya jalan
berdua J Mungkin benar kata orang2 tadi, mereka mulai ada rasa sama kayak
orang pacaran. Tapi mereka sama sekali belum sadar.
At
Campus,...
Dilain tempat, ada yang lagi ngabekan nih,
berbalik deh sama suasana yang lagi dirasain sama Drey dan Soffi.
“Cha, kamu kenapa sih. Kan aku udah
jelasin ke kamu kalau aku tadi gabisa temenin kamu karna aku ada tugas sama
Ria,” ucap Gansa yang meyakinkan Icha soal masalah
tadi siang.
“Kan aku udah bilang, aku gasuka kamu
kalau ngerjain tugas cuman berdua sama dia. Harusnya kamu bisa jaga perasaan
aku dong,” tegas Icha sambil menatap mata Gansa sinis
Suasana panas diantara keduanya nampaknya akan
berlangsung lama, Icha marah kepada Gansa lantaran ia tak suka melihat pacarnya
itu yang terlalu dekat dengan Ria. Icha sudah pernah mergokin Gansa berdua sama
Gansa direstoran dan Icha sudah kurang percaya dengan Gansa waktu itu.
“Ah, udahlah aku mau pulang dulu. Udah
sore,” sahut Icha meninggalkan Gansa yang masih belum
selesai menjelaskan semuanya pada Icha.
Tanpa sebuah jalan penyelesaian, Icha pergi
meninggalkan Gansa dengan raut muka yang kecewa. Ia bahkan berjalan diiringi
dengan tetesan airmatanya yang tak hentinya menetes. Ia tak peduli dengan orang
yang melintas disekitarnya. Pandangannya hampir kosong karena terlalu
memikirkan Gansa. Dan tak terkira ia jatuh pingsan ditepi taman kota dekat
halte tempat ia menunggu bus.
“Cha bangun ini aku Drey,” ucap Drey sambil menaruh kepala Icha di pangkuannya.
Setengah sadar Icha menjawab suara yang
terdengar rintih ditelinganya itu,” Aku dimana? Gansa mana?,” tanya Icha
seperti orang kebingungan.
“Kamu tadi pingsan dijalan, kamu gak lagi
sama Gansa kok. Kamu sendirian tadi. Terus ada bapak2 yang teriak minta tolong.
Pas banget aku lagi dihalte nunggu bus, trus aku samperin kamu,” jelas Drey
Melihat kondisi Icha yang masih belum
mendingan, Drey mengantar Icha pulang naik taxi.
“Loh, Icha kenapa Drey,” tanya tante Icha
“Icha tadi pingsan dijalan, mungkin dia
kecapekan sama tugas kampus,” kata Drey sambil membaringkan Icha
ditempat tidurnya
“Duh Cha, kamu tuh pasti capek sama
kurang makan ya. Daritadi pagi dia gamau makan,” kata tante Icha
“Makan ya Cha, aku suapin. Dikit aja,
tante bisa tolong ambilin makan buat Icha,” bujuk Drey dan
meminta tlong tante Icha menyiapkan makanan untuk mengisi perut Icha yang
kosong sejak tadi pagi
Meskipun sedikit tapi Icha tetap mau makan,
serasa romatis deh. Si Drey nyuapi Icha, tambah romantis banget kalau yang
nyuapin itu Gansa. Tapi sayangnya Gansa gatau apa yang terjadi sama Icha
sekarang.
Sebulan berlalu, udah banyak perubahan diantara mereka. Kini Drey sudah resmi jadi
pacar Soffi, baru sekitar 2 minggu mereka jadian. Dan Icha masih langgeng sama
Gansa. Mereka berempat sering hangout bareng.
Tapi kali ini ada yang berbeda dengan Icha,
mungkin karena ia merasa Drey sekarang udah beda. Ia lebih sering kumpul tapi
cuman sama Soffi aja. Dan Icha ngeraa ia kayak dijauhin sama mereka berdua.
Mungkin Icha cemburu kalau Drey temen baiknya jadian sama Soffi yang juga
temannya sejak kecil.
Semua yang
terjadi diantara mereka mungkin hanya rekayasa dunia semata, hati mereka yang
lebih tau mana yang terbaik untuk dirinya. Cinta dan teman adalah dua hal yang
saling terikat untuk membentuk kesungguhan hati dalam suatu tindakan. Aku, kau
dan dia kita tetap akan jadi kita masing2 yang suatu saat akan berubah dengan
kehadirannya
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar